Kamis, 02 Februari 2012

Tidak Semua Harus Ditanggapi

Tidak Semua Harus Ditanggapi, Di saat kehidupan yang kita jalani ini terus berjalan ke depan. Kita sempat berpikir, tentang apa yang orang perbuat. Terkadang, kita juga sok peduli dengan apa yang diperbuat orang lain tersebut. Ya, memang itu lah manusia.Tapi, kadang kepedulian mereka itu tidak membangun kita. Seperti, orang lain itu memberi banyak kritik kepada kita. Mungkin, kritik itu membuat kita enggan melangkah ke depan lagi. Dan, seakan kita sudah dibuat mereka untuk mati langkah. Tidak, kita tidak harus menanggapi semua itu. Karena, mereka belum tentu benar dan mengerti apa yang akan terjadi di masa depan. Ketika kita mulai percaya, kita pun termotivasi untuk enggan melangkah ke depan lagi dan kita cenderung untuk stagnan. TUHAN lah, yang harus senantiasa kita tanggapi. Karena, TUHAN benar-benar tahu akan masa depan kita dan senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita. So, tidak semua hal yang ada harus ditanggapi. Jika bias menghindar, lebih baik menghinda. Karena, perjalanan kita masih panjang dan perjuangan kita antara aku dan garis akhir. Jadi, kita tidak usah menanggapi hal-hal yang membuat kita down. Maju terus, dan tetap percaya akan rencana TUHAN yang akan membawa kita pada                  “Happy Ending”…

Selasa, 20 Desember 2011

Prioritas Dalam Hidup

Prioritas Dalam Hidup, disaat kita bercermin sering kali kita mengunggulkan apa yang ada di dalam diiri kita. Ya,mungkin apa yang kita miliki indah dan orang lain ingin memilikinya. Tapi, apakah itu prioritas hidp kita untuk meraih sebuah masa yang akan datang? Jawabnya, tidak dan tentu saja bukan itu.

Ketika kita mulai berpikir sebuah kekekalan, kita dihadapkan pada sesuatu yang abadi dan tidak mudah lenyap. Mungkin, kita dapat membanggakan keindahan dan keelokan tubuh kita. Rambut, face, postur tubuh, lengan atau sebagainya. Bagaimana jika seorang yang berambut bagus namun memiliki gen yang botak dari orang tuanya. Atau agaimana dengan seorang yang badannya menjadi gendut setelah melahirkan keturunannya??
Prioritas, haruslah dapat kita wujudkan sampai kita menutup mata nanti. Sama halnya dengan sebuah cita-cita, yang harus selalu kita kejar. Ketikia kita berfikir sebuah prioritas yaitu sebuah etika dalam kehidupan ini yang harus kita rubah. Merubah mulai dari dasar, yaitu yang sehari-hari kita lakukan. Kepada siapa pun, di mana pun, kapan pun termasuk pada TUHAN. Ketika kita mulai belajar untukmelakukan etika yang terbaik itu, maka semua prioritas yang kita nantikan akan menjadi nyata.
Jangan takut untuk membuat langkah baru untuk melakukan perubahan. Ketika kita berpikir bisa, maka pasti pikiran itu yang akan menajdi kenyataan…

Sabtu, 26 November 2011

TUHAN Memamkai orang Yang Kecil

Penantian Yang Berujung “Happy Ending”, Sering kali kita berfikir ke depan dengan cara yang kurang pas. Pemikiran kita, keadaan kita yang sekarang ini adalah yang akan kita bwa hingga mati. Belum tentu, jika kita mau berusaha dan percaya akan kehendak TUHAN tidak ada yang mustahil. Ketika kita berfikir TUHAN tak ada di pihak kita dan juga kita akan selalu seperti ini, di situ kita akan jatuh. Ingat, TUHAN tidak pernah tidur, TUHAN selalu menjagai kita di setiap saat. Dan, TUHAN tidak memkai orang yang besar. TUHAN suka memakai orang yang kecil, orang yang tidak mengandalkan kekuatannya sendiri. JikaTUHAN memakai orang yang besar, orang tersebut akan menyombongkan dirinya sendiri. Oleh karena itu, TUHAN jarang memakai orang besar. Namun, TUHAN memakai orang yang mau taat dan     setia akan perintah-NYA. Menyerahkan seluruh hati dan jiwa, adalah kunci yang terbaik. Ketika kita sedang berada di bawah, mungkin berat untuk melangkah ke depan. Bahkan, enggan untuk menggerakkan kaki untuk melangkah lagi.

Tenang, TUHAN sedang buat jalan yang akan DIA berikan untuk kita jalani. Jika kita mau berserah penuh, dan juga tidak itungan dengan TUHAN. Maka, TUHAN tidak itungan dengan kita bahkan apa yang diberikan TUHAN lebih dari yang kita berikan. TUHAN tidak pernah berhutang, janji-NYA akan selalu ada dan tetap sama. TUHAN pasti membawa kita sampai “Happy Ending”…




Senin, 21 November 2011

Cara Pandang TUHAN

Golf Club (Alat Untuk Bermain Golf)
Cara Pandang TUHAN, suatu ketika seorang Raja dari Arab mengundang pemain golf terkenal yang berna Tiger Wood. Beliau mengajak Tiger bermain golf bersama. Ketika mereka bermain lama dan lelah, mereka berbincang di istana Raja tersebut. Setelah lama berbincang, akhirnya si Raja menawarkan hadiah kepada Tiger. Tentu saja, Tiger menolak dengan kerendahan hati. Namun, raja tetap memaksa untuk memberikan hadiah itu. Dengan sedikit sungkan, Tiger meminta sebuah Golf club (Seperangkat alat untuk bermain golf) dan raja mengabulkan.


Golf Clubs (Tempat Bermain Golf)
Setelah ditunggu Tiger lama, hadiah dari Raja itu tidak sampai ke rumahnya. Dengan sedikit kecewa akhirnya, dia melupakan hadiah itu. Suatu hari, ketika Tiger akan berangkat ke kantor. Dia didatangi opleh pengacara yang akan memberikan surat tanah Golf Clubs (Lapangan Golf). Tiger sangat terkejut, dia kaget siapa yang membeli lapangan tersebut. Ternyata, hadiah itu datang dari Raja Arab.



Nah, dari sini kita dapat belajar cara pandang TUHAN berbeda dengan cara pandang manusia. Jika seorang raja menganggap Golf Clubs itu lapangan, Tiger mengaggap itu adalah sebuah alat untuk bermain golf. Ketika kita memohon sesuatu pada TUHAN, mungkin belum mendapat jawaban atau malah mendapat hal yang tidak kita harapkan. Namun, itu semua pasti rencana TUHAN yang luar biasa. Mulai sekarang, berfikir dengan cara pandang TUHAN dan syukuri setiap langkah yang kita jalani dan percaya itu rencana TUHAN yang luar biasa…

Minggu, 13 November 2011

Pernyertaan Yang Sempurna

Ketika TUHAn Menggandeng
Penyertaan Yang Sempurna, Ada sebuah suku di Afrika yang cukup menarik. Suku ini mempunyai cara tersendiri untuk mengetahui kedewasaan seorang anak laki-laki. Jika anak laki-laki itu dinyatakan sudah dewasa, anak laki-laki tersebut sudah mampu untuk ditinggal di hutan semalaman sendiri. Hutan itu sangat sunyi dan gelap, bahkan untuk melihat telapak tangan saja tidak bias. Namun, setelah pagi hari dan matahri mulai terbit. Ayah dari seorang laki-laki tersebut berada di belakang si anak dan dengan segala senjata siap untuk melindungi si anak dari segala binatang buas. Sama halnya, seperti kita melihat di Indonesia. Ada seorang anak kecil yang akan menuju ke suatu tempat, namun turun hujan sehingga membuat anak itu menjadi bingung. Tetapi, ada seorang ayah yang siap dengan jas hujannya untuk mengayomi anak itu sampai ke tempat tujuan tanpa basah sedikit pun. Ketika berjalan, dia tidak dapat melihat apa pun. Bahkan, ia hanya bias melihat ketika ayahnya membuka jas hujan dan sudah sampai di tujuan. Kedua hal ini, menunjukkan pernyertaan yang baik dari seorang Bapa kepada anaknya. Sering kali dalam kehidupan banyak orang mengeluh, di mana TUHAN ketika kita dalam kesusahan?? Ada perumpamaan, pada suatu saaat ada seseorang yang berjalan bersama TUHAN. Jejak kaki keduanya nampak di tanah, itu yang menunjukkan bahwa mereka berjalan bersama. Namun, ketika suatu permasalahan terjadi jejak kaki itu tinggal satu. Mengapa demikian? Di mana TUHAN? Apakah TUHAN lari?
Ibarat TUHAN Menggendong
Jejak Kaki Hanya 1 Pasang
Tidak, TUHAN senantiasa berada di dekat kita dan pada saat itu DIA menggendong kita. Terkadang kita tidak tahu rencana yang DIA buat, dan semua terlihat gelap. Meski demikiaan, kita tidak sadar bahwa kita sudah sampai di tujuan dan mimpi kita sudah menjadi nyata. Tidak usah takut, masih ada TUHAN dan masih ada kuasa tak terbatas. Jika DIA sanggup menciptakan semesta, dia juga sanggup mengubah segenap hidup kita dan membuat semua mimpi kita menjadi nyata…

Senin, 07 November 2011

Hari Lepas Hari


Jalan Yang Baru
Hari Lepas Hari, setiap hari senantiasa kita selalu menempuh jalan yang baru. Ketika kita menjalani hari itu. Mungkin ada maslah baru yang kita hadapi. Sering kali ketika seseorang mulai lelah dengan sebuah masalah, dia jarang untuk memikirkan hal yang ingin dicapainya di masa depan. Anggapannya, dia merasa lelah dan tak mau jalan lagi. Namun, ada hal yang salah dari perkara ini. Ketika kita mengahadapi masalh baru, seharusnya kita juga melangkahkan diri kita jauh ke depan dan menemui solusi untuk masalah tersebut. Jika ada masalah baru, maka ada juga langkah-langkah yang baru dan pasti. Ketika kita akan lari dari masalah, kita berfikiran bahwa masalah itu akan selesai. Tidak, masalah yang kita tinggalkan suatu saat akan kita hadapi di lain waktu. Paradikmanya: orang yang lari dari masalah, akan selalu menemui masalah yang sama. Dan, yang lebih parah ialah dia tidak akan naik level dan tidak punya pengalaman yang baru. Bisa dibilang orang tersebut akan berjalan di tempat (Running in place). Hidup, akan lebih berarti ketika masalah demi masalah dapat kita selesaikan dan kita lalui dengan “Happy Ending”. Karena, masih ada hari depan yang cerah dan juga disediakan oleh TUHAN. Janji-janji TUHAN tetap sama dan akan selalu tetap sama. Langkahkan selalu kaki ke depan dan dengan penuh percaya, dapat lalui semua masalah…
"Happy Ending"

Kamis, 03 November 2011

Membuka Lembaran Baru


Membuka Lembaran Baru, sebuah langkah ke depan untuk membuka sebuah kehidupan yang baru. Dengan langkah yang pasti dan keberanian, lembaran baru yang kita harapka pasti dapat kita raih. Ketika kita mencapai suatu titik terendah, mungkin titik itu terasa sulit. Namun, masih ada harapan ke depan yang panjang. Apakah kita mau berhenti, atau hanya berjalan di tempat saja?? Jika itu yang kita lakukan, kita sia-sia menjalani hidup ini. Karena, hidup akan lebih berarti ketika kita melakukan perkara-perkara yang besar. Kita akan lebih bangga, menjalani kehidupan yang tidak berada di titik nyaman saja. Di saat peluang-peluang yang tersedia di dalam hidup kita itu dapat kita gunakan dengan baik, maka itulah arti hidup yang sebenarnya. Dan jika tantangan yang datang, kita hadapi dengan segala kesiapan. Mungkin kemalangan ada di depan kita, hadapi dengan semua keberanian. Pasti, hasil yang kita dapatkan akan Luar Biasa dan mungkin saja lebih dari yang kita bayangkan. Di dalam tubuh kita, terdapat kekuatan besar yang sedang tidu ( The Sleep Giant Strenght). Jika kita dapat menggunakan sedikit saja kemampuan yang kita miliki, hasilnya pasti lebih dari yang kita bayangkan. Seperti halnya Einstein, Beliau hanya menggunakan sekitar 10% dari otaknya untuk mendapatkan inovasi-inovasi dalam bidang yang beliau geluti. Jadi, kita tak perlu memandang seberapa besar gunung yang ada di depan kita. Ketika kita berpikir bias, maka kita juga pasti bias. Maju terus, selalu buka lembaran yang baru. Dan, TUHAN pasti Memberkati….